Laman

Senin, 13 Agustus 2012

Maaf

Maaf ...

cuma kata maaf yang bisa kusampaikan saat ini, setelah aku membaca history inbox kita. mungkin aku terlalu egois saat itu mendesak posisimu, sehingga menuntutmu untuk keras berpikir. mungkin ini kesalahan terbesar yang aku perbuat padamu, sehingga kamu harus merelakan kesenanganmu sebelumnya yang kamu tenggelam dalam suka dan duka masalalu mu, tapi sungguh.. aku tak bermaksud seperti itu, aku tidak memaksa mu untuk memilih. kan aku hanya pamit untuk mundur dan mohon diri agar kamu tidak memperlakukan aku berlebihan seperti itu lagi, tapi kamu tidak mau aku pergi. aku sungguh-sungguh tidak bermaksud membuatmu harus memilih diwaktu yang sangat-sangat sempit, sungguh harus berapa banyak kata maaf yang kusampaikan untuk menggantikan cerita lalumu yang harus diganti dengan cerita bersamaku saat ini.
sejujurnya, saat itu aku terpikirkan rasa takutku akan masalalu ku juga. aku teringat dulu pacarku sibuk dengan cerita lalunya terbuai dengan keindahan masalalu nya tapi sekarang dia tetap tak bisa bersatu dengan masalalunya, kesalahan dia adalah tidak pernah mau mencoba dengan takdir hari ini karena bayang-bayang masalalu. dia lebih memilih untuk kembali ke masalalu dan meninggalkan aku yang berada dihari ini dan untuk kedepan. aku ga mau itu terjadi padamu!! aku tau saat itu kamu dan aku hanya sebatas sahabat, yang mungkin kelewat mesra dibubuhi perhatian-perhatian kecilmu yang membuat wanita manapun menjadi terbiasa dan ketergantungan, AKU GA MAU ITU !!! karena aku bukan siapa-siapa kamu, jadi aku ga boleh punya rasa takut kehilangan. makanya, aku memutuskan untuk pamit sebelum rasa itu semakin dalam.
awalnya, saat megenalmu aku sudah tertarik tapi aku kubur bukan aku tanam rasa itu. karena kamu ada yang punya. aku adalah orang yang menjunjung tinggi kesetiaan, jadi cukuplah bagimu pacarmu. tapi semakin kamu menderita dengan banyak wanita itu semakin aku ga mau kamu sakit lebih dari itu !! sudah berapa kali aku mendukung setiap keputusanmu memilih wanita manapun yang kamu suka, tapi sekalu saja orang yang salah. selalu saja ada segores luka dalam cerita. maka aku tawarkan diriku untuk menyembuhkan mu, tapi tolong jangan lagi asik dengan cerita lalu mu, hanya itu permintaanku saat itu.
ketika kamu terlena kembali, maka aku putuskan untuk pergi. mungkin obat yang aku tawarkan tidak membuatmu tertarik, terserah
entah apa yang membuatmu akhirnya mau mencoba, yang jelas aku minta maaf... aku ga mau kamu mencoba karena keterpaksaan

jika suatu saat kamu menemukan kebahagiaan yang itu bukan aku, apa aku harus siap kehilangan ?
rasanya ga bisa
tapi aku tidak sempurna untukmu
aku tau aku bukan tipe mu
yang aku tawarkan hanya kenyamanan dan kesetiaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar